Mol Buah Belimbing



Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkansebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, sebagai sumber energi, air kelapa dan urin sapi sebagaisumber mikroorganisme. Bahan pelengkap pembuatan MOL adalah buah-buahan, sayuran, dan akar tanaman yang digunakan sebagai substrat harus sehat, tanpa ada gejala penyakit, karena dikhawatirkan penyakit tersebut (yang disebabkan oleh bakteri atau fungi) akan tumbuh dan berkembang selama proses pembuatan MOL.
            Pembuatan mol tidak dilakukan melalui proses inokulasi oleh mikroorganisme yang diintroduksikan dan tidak dilakukan secara aseptis. Manfaat MOL adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman serta kesehatan tanah., MOL juga dikenal sebagai agen penyubur tanah. MOL mirip dengan Fermented Plant Juice Fertilizer yang berkembang di beberapa negara. Sesuai dengan tujuan aplikasinya, MOL dibedakan menjandi 2 yaitu : 1) MOL yang diaplikasikan sebagai pemacu tumbuh tanaman dan 2) MOL yang digunakan sebagai decomposer (agen perombak bahan organik/sisa panenan).
            Manfaat dari MOL yaitu sebagai nutrisi atau sumber makanan bagi mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Disamping itu, mikroorganisme yang telah tumbuh dan berkembang selama proses pembuatan MOL akan mendominasi rhizosfer tanaman., sehingga tidak mudah terserang penyakit. Molase selain mengandung sukrosa yang cukup tinggi (45%-55%), juga mengandung asam-asam organic sebagai sumber C bagi pertumbuhan mikroorganisme. Fermentasi molase oleh mikroorganisme fermentative yang berasal dari buah-buahan menghasilkan asam organic lainnya misalnya asam sitrat, sehingga pH MOL umumnya cenderung asam. Konsidi asam ini baik untuk produksi fitohormon (Auksin, Geberelin, dan Siokinin) yang diketahui berperan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif, generatif, dan pemasakan buah. Asam amino selain berperan dalam jalur metabolism N tanaman dan sumber N bagi mikroorganisme, secara khusus Triptofan dikenal sebagai prekusor metabolism Auksin, sedangkan asam amino Levulinat diketahui sebagai prekusor pembentukan klorofil.

Cara Pembuatan MOL
MOL untuk Pemacu Tumbuh Tanaman
1. Bahan yang diperlukan untuk pembuatan 20 Liter MOL adalah
            a. Buah Belimbing sebanyak 5 kg
            b. Cairan molase sebanyak 500 mL atau Gula jawa sebanyak 1 kg
            c. Air kelapa tua sebanyak 2 Liter
2. Limbah belimbing dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuh atau di parut.
3. Setelah buah belimbing dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam tempat (botol/drum).
4. Kemudian tambahkan air kelapa dan molase/gula jawa.
5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.
6. Tutup botol/drum dengan penutup, beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasuki oleh lalat atau serangga lain.
7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan.

Cara Penggunaan MOL : MOL ini dapat digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk pengomposan caranya adalah dengan encerkan larutan fermentasi sebanyak 5x nya, kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan. Untuk penyemprotan tanaman dengan cara larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Penyemprotan dilakukan berselang 2 minggu.

Sumber :
Balai Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. 2015. Pembuatan MOL                             Dari Bahan Baku Lokal. Balai Penelitian Tanah
http://disbunhut.probolinggokab.go.id/control/uploads/MOL.pdf (diakses pada Selasa, 27 Desember 2016)
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1105105010-3-BAB%202.pdf (diakses pada Selasa, 27 Desember 2016)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Mudah Mengurangi Sampah Makanan

Pendidikan Lingkungan Sejak Dini