Pendidikan Lingkungan Sejak Dini
-Kegiatan P5 (Pembuatan Kompos) di SD Saraswati 5 Denpasar- |
Pendidikan lingkungan hidup merupakan pendidikan mendasar yang harus dimiliki oleh anak-anak. Salah satu tujuan pendidikan lingkungan hidup untuk anak adalah mengenalkan betapa pentingnya sikap peduli menjaga lingkungan dan menghargai lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup untuk anak-anak akan membentuk rasa tanggungjawab dan kesadaran bahwa lingkungan merupakan tanggungjawab sejak dini.
Pengenalan lingkungan dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan bagi anak-anak sehingga anak-anak mudah mencerna informasi terkait lingkungan. Berikut ini beberapa kegiatan pengenalan lingkungan hidup untuk anak-anak :
1. Mengambil makanan secukupnya dan habiskan makanan
Anak-anak diajak untuk mengambil makanan secukupnya dan menghabiskan makanan dengan tujuan tidak ada makanan yang disisakan yang berpotensi menjadi sampah makanan (food waste). Upaya ini bertujuan agar anak-anak bisa menghargai makanan.
2. Membawa tumbler
Semakin berkembangnya teknologi, banyak menghasilkan inovasi-inovasi salah satunya adanya air dalam kemasan. Namun, tanpa kita sadari produkssi sampah plastik kian meningkat seiring banyaknya kebutuhan akan air kemasan, hal ini justru akan mengancam lingkungan dikarenakan limbah bekas air kemasan tidak semuanya terkelola dengan baik. Beranjak dari hal tersebut, anak-anak bisa diajak untuk membawa botol minum sendiri dari rumah. Selain dapat menghemat bekal, kegiatan sederhana ini juga sangat berdampak baik dalam upaya mengurangi timbulan sampah plastik.
3. Pilah sampah sesuai jenis
Setiap sampah yang dihasilkan wajib untuk dipilah, seperti memilah sampah organik dan sampah an organik. Sediakan 2 (dua) wadah untuk memisahkan sampah, anak-anak diajak untuk turut serta memilah sampah. Sedari dini diajarkan untuk memilah sampah bukan tidak mungkin kebiasaan ini akan dibawa sampai dewasa dan sejak dini sudah ditanamkan rasa bertanggungjawab terhadap sampah yang dihasilkan.
4. Mengompos
Sampah makanan (food waste) bisa diolah menjadi kompos. Setelah anak-anak memilah dan menggolongkan sampah kedalam 2 (dua) katagori, organik dan an organik, anak-anak bisa diajarkan untuk membuat kompos secara sederhana dan mudah di rumah. Cukup menyiapkan ember, lalu masukkan tanah/kompos jadi kemudian masukkan sampah kering. Sampah kering bisa berasal dari kebun, atau dapat diganti dengan sekam/cocopeat. Setelah itu masukkan sampah sisa makanan, lalu siram dengan air secukupnya. Lapisan paling atas bisa ditutup dengan tanah atau kompos jadi untuk menjaga kelembapan kompos. Melalui kegiatan ini anak-anak diajarkan bahwa sampah organik bisa diolah menjadi sesuatu yang nantinya bisa dimanfaatkan.
5. Berkebun
Setelah membuat kompos dan kompos dipanen, selanjutnya anak-anak diajak untuk memanfaatkan kompos yang telah dibuat untuk berkebun. Anak-anak bisa diajak untuk menanam sayuran yang cepat tumbuh dan memiliki masa panen yang pendek, seperti kangkung dan pokcoy. Melalui kegiatan ini anak-anak akan mengetahui bahwa sampah yang dihasilkan bisa bermanfaat jika diolah menjadi kompos, selain itu anak-anak juga tahu bagaimana proses menanam sayuran hingga siap dihidangkan dimeja makan.
Hendaknya anak-anak sejak dini diajarkan pendidikan lingkungan hidup, agar menjadi generasi yang peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan. Tidak hanya disekolah namun pendidikan lingkungan hidup bisa dimulai dari rumah.
Komentar
Posting Komentar